Tujuh Kuliner Khas Malaysia dan Singapore
1. Makanan India di Malaysia
Ini pertama kali saya mencoba makanan
India di Malaysia. Karena saya pernah mencoba the real indian cuisine di
negara aslinya, ternyata seperti halnya di Indonesia, makanan India di
Malaysia lebih cocok di lidah saya. Cita rasanya tidak terlalu kuat, ada
sedikit manis dan tentu saja sudah ada perpaduan dengan kuliner melayu
yang lebih pas bagi saya.
Kari ini saya coba di restoran India yang
terletak di gedung yang berhadapan muka dengan terminal pudu raya.
Untuk mengambil dalam jumlah yang bebas, saya hanya membayar 6 ringgit
20 sen dengan segelas teh tawar. Kari ini sepertinya agak berbeda dengan
‘masala’ yang sejatinya merupakan asli dari India. Walaupun penjualnya
orang India (yang saya tebak dari daerah selatan India), namun cita
rasanya lebih smooth dan dikurangi macam rempah yang dipakai.
Oiya, ngomong-ngomong soal teh, mereka
mempunyai sebutan sendiri di Malaysia dan Singapore dalam penyajian teh
yang sesuai dengan yang anda pesan. Jangan sampai salah menyebutkan dan
ngomel-ngomel sendiri karena mereka mempunyai istilah berbeda:
- Jika menyebutkan teh ais, maka akan datang segelas teh, tentu saja dengan es, plus susu. Jadi semacam teh tarik disini.
- Teh ais O (huruf O) adalah sebutan untuk es teh dengan gula dan tanpa susu. Masyarakat di Singapore menyebut teh ais O atau es teh manis (di Indonesia) ini dengan sebutan Teh Peng.
- Untuk es teh tawar, mereka menyebutnya teh kosong ais. nah??
Beda lagi di Melaka, sekali lagi saya
memilih makanan India karena porsinya yang lebih banyak daripada makanan
melayu. Saya mencoba makanan India Melayu yang terdapat di terminal bus
Melaka. Nah. ini penjualnya malah seperti orang arab, tetapi menuliskan
makanan India – Melayu di papan nama mereka. Hasilnya, restoran
stek-stekan ini mempunyai lebih banyak menu yang dapat dipilih.
Saya membandingkan cita rasa kari yang
ada disini, dan hasilnya memang beda. Disini penggunaan daun kari
sepertinya lebih dikurangi lagi dan lebih terasa seperti rendang manis
dengan aroma kari yang samar. Satu menu lagi yang saya penasaran adalah
dalca sayur yang bentuknya seperti acar matang yang terdiri dari wortel
dan mentimun. Sementara adik saya memesan ayam yang mirip dengan ayam
bumbu kecap, tetapi ternyata lebih asin dan berempah dan juga orek tempe
yang dicampuri dengan ikan asin. Disini, makanannya juga mengambil
sendiri dengan harga yang sama untuk setiap porsi yang dipilihnya
Berbeda dengan saya makan di terminal
Larkin Johor baru, saya tidak memperhatikan bahwa harga yang mereka
pasang adalah harga satu ketul (satu sudu, satu senduk). Walhasil karena
saya mengambil cukup banyak, akhirnya si petugas Malaysia yang ramah
itu menagih 14 ringgit untuk sepiring nasi lauk yang saya ambil
itu..waah, mahal!
2. Celup-celup di Kuala Lumpur
Satu hal yang tidak pernah saya lewatkan
di Kuala Lumpur adalah aneka macam sate daging olahan di dekat Jalan
Petaling, tepatnya di depan Nando’s restoran Pudu Raya. Terdapat 30an
macam variasi sate daging olahan yang kemudian direbus dan dicelup ke
bumbu barbeque seharga 1,5 ringgit. Memang agak mahal untuk sebuah
jajanan. tetapi dengan hanya 3 -4 tusuk saja saya merasakan kenyang lho.
Di tempat ini, selain satenya, menu
favorit saya adalah nasi goreng thailand dan ABC (ais batu campur atau
es campur ala mereka). Saya selalu menghabiskan sekitar 10 ringgit untuk
sekali makan di tempat ini. Kelebihannya yang lain adalah mereka buka
mulai malam hingga pukul 3 – 4 pagi hari sebagai makanan alternatif yang
murah ketika lapar di malam hari.
3. Laksa
Makanan berkuah yang paling saya sukai di
Malaysia adalah Laksa. Kuahnya yang gurih karena santan dengan rempah
rempah sangat pas dengan mie dan seafood yang digunakan untuk
toppingnya. Makanan ini dikategorikan sebagai makanan peranakan Melayu
Tionghoa dengan berbagai macam variasi. Berbeda dengan laksa Penang yang
paling terkenal di Malaysia, kali ini yang saya coba adalah laksa lemak
atau laksa nyonya dengan menggunakan santan sebagai kuahnya dan
cenderung manis.
Saya mencoba Laksa ini di Melaka di salah
satu dari 50 restoran laksa paling enak di seluruh Malaysia. Harnganya
pun masuk akal, sekitar 9 ringgit untuk satu porsi besar dengan mangkok
berdiameter sekitar 20 cm. Cukup untuk meledakkan perut.hahaha.
4. Nasi Lemak
Nah, makanan ini yang selalu diklaim
duluan oleh negara Malaysia sebagai makanan khas mereka yang sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan nasi uduk yang terdapat di banyak tempat di
Indonesia. Penyajiannya dengan sambal tomat, kacang, ikan teri pedas
telur atau ayam goreng dan mentimun ini selalu mudah didapatkan di
seluruh wilayah Malaysia. Selain dipiring, nasi lemak juga ditemukan
dibungkus kerucut dengan harga sekitar 1,5 – 2 ringgit per bungkusnya.
Harga nasi lemak dalam piring yang saya pantau juga sangat bervariatif.
Mulai dari harga 3 ringgit di Malaka, 4 ringgit di Penang, 6,5 ringgit
di Kuala Lumpur dan 5 SGD di singapore dengan lauk yang relatif sama
seperti yang saya sebutkan di atas.
5. Mee Seam
Pertama kali saya makan mee seam ini saya
pikir seperti judulnya adalah makanan ‘import’ dari negara Siam alias
Thailand. Dari hasil browsing,kemudian mendapati mee seam ini salah satu
makanan yang kemudian dilabeli ‘Trully Malaysia’ oleh Pemerintah
Malaysia.
Cita rasa makanan ini sebenarnya sangat
mirip dengan Laksa, namun lebih manis dan tidak ada rasa asam yang
terasa di kuahnya. Pembuatannya menggunakan santan yang kental dengan
bihun digunakan sebagai pengganti mie kuning dan disajikan dengan irisan
telur rebus.
6. Bubur Century
Saya kaget bukan kepalang ketika melihat
sebuah telur berwarna hitam seolah-olah telur satu abad yang lalu masuk
ke dalam bubur yang teman saya pesan. Ternyata penampakan itu adalah
telur century. Sesuai namanya telur ini adalah hasil rendaman selama
tiga bulan dalam cairan soda kue, sekam padi, abu dan garam. Hasilnya
telur akan berwarna transparan dengan kuning telur berubah menjadi hijau
kehitaman. Sedikit horor melihat telur itu mengambang di permukaan
bubur putih. Namun konon khasiat kesehatan dari telur ini sangat tinggi.
7. Nasi Ayam
Nasi ayam sebetulnya merupakan makanan
oriental dengan menyajikan nasi yang telah diolah khusus dengan kaldu,
bawang putih dan jahe dengan lauk berupa ayam kukus dan dilengkapi
dengan kaldu ayam panas. Makanan ini cenderung sehat karena tidak
menggunakan cara goreng-gorengan. Walaupun nampaknya sederhana, mengolah
resep Nasi ayam ternyata susah untuk menemukan cita rasanya yang asli.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar